Rabu, 11 Maret 2015

akulah medan - Teja Purnama

AKULAH MEDAN 
teja purnama
 
Akulah Medan
Cinta yang menjelma kota
saat Guru dan Putri Brayan menyatu jiwa
di pernikahan alir Deli dan Babura
 
Akulah Medan
Cinta yang membasuh ambisi
saat Kolok menyilakan Kecik
menyuburkan harapan di tanah kebaikan
 
Jangan harap kubuang kenangan yang terus berbinar
di sayap kupu-kupu dan senja itu
 
Walau siang malam
orang-orang berperang
dengan parang atau uang
seperti dendam yang tak padam-padam
aku tetaplah Medan
 
Walau orang-orang melukis kelamin dengan darah perawan
di setiap zebra cross, traffic light, papan tulis sekolah, kampus, gedung dewan.,
kantor polisi,  plaza,  koran
aku tetaplah Medan
 
Walau kau lahap tanah-tanahku
walau kau isap sungai-sungaiku
aku tetap Medan
 
Inilah aku
Cinta yang kini memanggul kota ribuan kotak
mendaki gunung sampah abad digital
menyusuri lembah sejarah tak berwajah
terpuruk di batang Trembesi Lapangan Merdeka
merindukan Guru menyembuhkan luka
yang terus berdetak-detak di jantungku

1 komentar: