AKULAH MEDAN
teja purnama
Akulah
Medan
Cinta
yang menjelma kota
saat
Guru dan Putri Brayan menyatu jiwa
di
pernikahan alir Deli dan Babura
Akulah
Medan
Cinta
yang membasuh ambisi
saat
Kolok menyilakan Kecik
menyuburkan
harapan di tanah kebaikan
Jangan
harap kubuang kenangan yang terus berbinar
di
sayap kupu-kupu dan senja itu
Walau
siang malam
orang-orang
berperang
dengan
parang atau uang
seperti
dendam yang tak padam-padam
aku
tetaplah Medan
Walau
orang-orang melukis kelamin dengan darah perawan
di
setiap zebra cross, traffic light, papan tulis sekolah, kampus, gedung dewan.,
kantor
polisi, plaza, koran
aku
tetaplah Medan
Walau
kau lahap tanah-tanahku
walau
kau isap sungai-sungaiku
aku
tetap Medan
Inilah
aku
Cinta
yang kini memanggul kota ribuan kotak
mendaki
gunung sampah abad digital
menyusuri
lembah sejarah tak berwajah
terpuruk
di batang Trembesi Lapangan Merdeka
merindukan
Guru menyembuhkan luka
yang
terus berdetak-detak di jantungku
Mantap
BalasHapus